Buku2 Google

Selasa, 17 Maret 2009

Pemberdayaan Masyarakat

Sengaja topik ini ditulis, karena penulis memahami arti pentingnya peran pemberdayaan masyarakat sebagai salah satu bagian kecil dari proses pembangunan dan pembelajaran bagi rakyat dan kita semua yang kebanyak masih hidup di bawah garis kemiskinan. mudah-mudahan tulisan ini memberi sumbang sarana sehingga masyarakat kita akan lebih memahami keberadaan dirinya, apa yang akan dibangun untuk desanya, kotanya, masyarakatnya dan bangsa serta negaranya, bukan semata-mata hak yang di kedepankan.

PEMBERDAYAAN
ITU APA SIH

KOK SEMUA ORANG MENGAKU MELAKUKAN PEMBERDAYAAN
PROSES PEMBERDAYAAN MELIBATKAT BEBAGAI AKTOR?
BAGAIMANA KALAU TERJADI KONFLIK?
BAGAIMANA KALAU PEMBERDAYAAN MENGALAMI KEGAGALAN?
RAKYAT MENGADU KESIAPA?

PERTANYAAN EXPLORATIF

Apa pengertian Pemberdayaan?

Bagaimana Anda Melihat Kedudukan Penyuluh (Fungsi,Peranan, Skill)?

5 W + 1H QUESTIONS
PEMBERDAYAMASYARAKAT DAN DESA (Multi-Facet Questions)

1.WHAT, Apa?
Apa Yang Dimaksud Dengan Pemberdayaan?
Apa Yang Bukan Pemberdayaan?
Apa Yang Dimaksudkan Masyarakat Dan Desa
Apa Yang Diharapkan (Hasil)
Apa saja Produk Hukum Utk Mendukung Pemberdayaan
Masyarakat Dan Desa?

2.Who, Siapa?
Siapa Yang Harus Diberdayakan?
Siapa yang Memberdayakan?
Siapa saja yang terlibat dalam proses pemberdayaan?

3.When, Kapan?
Kapan Pemberdayaan itu Diperlukan?
Kapan Tidak Diperlukan?

4.Why, Mengapa?
Mengapa Pemberdayaan Diperlukan?
Mengapa Pemberdayaan Masyarakat?
Mengapa Pemberdayaan Desa?
Mengapa Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa?
Mengapa DEPDAGRI konsern dengan Pemberdayaan Dan Masyarakat?

5.Where, Dimana?
Dimana Pemberdayaan Diperlukan?
Dimana Pemberdayaan Tidak Diperlukan?
6.How, Bagaimana?
Bagaimana Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Dilakukan?
Bagaimana Kita Mengetahui Hasil Pemberdayaan?
Bagaimana Agar Hasil Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Dipelihara
(Sustainability)

KONSEPSI PEMBERDAYAAN
WHAT, Apa?
Apa Yang Dimaksud Dengan Pemberdayaan?

Pemberdayaan Adalah:
Vogt, Murrell (1990), Buchanan (1995)
“Empowering refers to the capacity of a leader or a manager to recognize the abilities of others and to create an environment in which those abilities can be used to good effect (especially to assist in changing the organization).
The act of building, developing, and increasing power of the powerless through cooperation, sharing and working together
Peter Lloyd (1990)
“Empowerment involves with more effectively engaging the energies and commitment”
Peter Block (1987) :
Empowerment involves positive politic and entrepreneurial. Positive politic is the exchange of power and so goes hand in hand with empowerment.
Empowerment do not manage organization in an autocratic and top down way
Empowerment promises the increase of sense of responsibility and ownership at every level of organization
Empowerment is in both service and democracy. Pull ownership out of bureaucracy and into the community:
Sebuah proses lewat mana bawahan didorong untuk mengambil inisiatif, melaksanakan dan meningkatkan komitmen mereka untuk bekerja (Buchanan, 1995)

Kemampuan dari atasan (baca pimpinan, pemerintah, dll) untuk menemu kenali kemampuan dan potensi orang lain, masyarakat dan desa ; dan menciptakan atau membangun sebuah lingkungan atu suasana yang memungkinkan kemampuan dan potensi tersebut didayagunakan untuk kemajuan, kemakmuran dan kesejahteraan (pengembangan dari definisi Pfeffer and Salancik, 1978; Lukes, 1986)

Tindakan membangun, mengembangkan dan meningkatkan kekuasaan (atau kekuatan) melalui kerjasama, sharing, dan bekerja bersama sama (Vogt dan Murrel, 1990).

John Friedmann (1992)
Akar persoalan pembangunan, khususnya di negara miskin dan sedang berkembang adalah “inequality, unemployment, poverty”

Pemberdayaan masyarakat tdk bisa berpaling dari masyarakat. Benar pemberdayaan terjadi pada tingkat lokal, tapi tanpa sebuah negara yang kuat pemberdayaan tdk mungkin terjadi secara efektif.

Pemberdayaan sosial harus berbarengan dengan pemberdayaan politik pada tingkat lokal (masyarakat didorong menjadi mandiri sosial ekonomi, tapi mereka juga harus diberi ruang yang cukup dalam proses kebijakan publik?)

Pemberdayaan atau empowering adalah penguatan masyarakat dibidang ekonomi, bidang sosial budaya, dan bidang politik. Jadi pemberdayaan tidak diperuntukkan bagi yang sudah kuat. Sebab arti harfiah pemberdayaan adalah give the power to powerless, but not give power to powerful (Manual Pemberdayaan Kelembagaan, Direktorat Jenderal PMD-DEPADAGRI)

PARADIGMA PEMBERDAYAAN

Paradigma (Power To Nobody (Marxism).
Marx (Jerman, 1885) and Engels (Inggris, 1894). Anti Kapitalisme dan negara. Melepaskan masyarakat dari borjuasi kapitalis yang menghisap dan memperbudak rakyat kecil). Negara yang memusatkan kekuasaan sebagai alat penindas akan hancur dan lenyap. Lalu semua urusan yang selama ini dipegang negara kini diurus oleh warga masyarakat sendiri
Lenin (Rusia, 1917) adalah penganut sejati Marx dan Engels dalam nuansa anti imperialisme. Idiolog revolusi sosialis Rusia. Melihat: Negara adalah produk dari Tak terdamainya kontradiksi -kontradiksi kelas.
Paradigma Power To Every Body (Anarchism)
The state is defined as enemy (dlm tulisan Peter Kropotkin)
Paradigma Power to Powerless (alternative)
Like or not, the state continues to be a major player. Tapi bagaimana membuatnya harus lebih akuntabel kepada masyarakat/kelompok miskin dan lebih responsive kepada tuntutan dan kebutuhan mereka (Friedmann)

MODEL PEMBERDAYAAN
pemberdayaan disini diibaratkan sebagai salah satu pohon, sebagai aras pelaksanaan proses pemberdayaan yaitu :
Pemberdayaan di daun
"Nothing wrong with the system, the problem is the society, the community and the people. They have to change.
Pemberdayaan di batang
"The system is okay. The operational policy has to be changed and transformed (transformation), and the society has to be transformed (affirmative action)
Pemberdayaan di akar (grass root)
Critical paradigm. The system (politic, economy and socio) is not okay. They have to be reformed and replaced. The powerful, capitalist, borjuism have to be destroyed (Marxism) and replace by the people power via government (tapi Marxism kemudian terjebak menjadi facism dan totaliter?)

YANG DIPERLUKAN ADALAH KOMBINASI YANG REALISTIK

Apa Yang Bukan Pemberadayaan?
Memberikan/menambah power kepada yang sudah kuat
Memperlemah masyarakat karena kebijakan yang salah (memberikan ikan ketimbang memperkuat keahlian masyarakat untuk mengetahui tambak ikan atau membuatnya, dan meningkatkan skill menangkap ikan, atau memberi akses permodalan utk memelihara ikan)
Memperdayakan (manipulating).

(pemberdayaan masyarakat desa pada konteks ini, pemberdayaan di fokuskan kepada masyarakat desa yang secara umum memiliki keterbelakangan terutama akses berdasarkan indek pembangunan manusia)
Apa Yang Dimaksudkan Dengan Desa?
Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas batas wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistim Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Otonomi Desa (Otonomi Asli, bukat Politik, karena didesa tidak paham representative (political election) democracy. Tapi tradisi otonomi, kemandirian dan kegotongroyongan masyarakat, adat istiadat, dll (non politik praktis) diakui pemerintah.

Who, Siapa?
Siapa Yang Harus Diberdayakan?

Mikro: Individu dan Keluarga miskin
Makro: Kelompok, organisasi, dan masyarakat desa/Kel miskin dan termarginal

TARGET UNIT PEMBERDAYAAN
Desa/Kelurahan
Masyarakat
Keluarga
Pemerintah Desa
Lembaga Sosial Kemasyarakatan

Siapa yang Memberdayakan?
Yang Kuat (swasta)
Yang Mampu (donor)
Yang memiliki kekuasaan (pemerintah)
Yang memiliki kewenangan (institusi pemerintah)
Why, Mengapa?
Mengapa Pemberdayaan Diperlukan?

Alasan Prinsipil
Keadilan dan kemanusiaan (distributive Justice). Hegemonic powers mengakibatkan injustice.
Perubahan paradigma pembangunan( Dari pole growth ke Pemerataan ke Pro kerakyatan dan inclusive democracy)
The Poors suffered from dual oppression: state and elits in the community (hasil penelitian Hearn, 1999 in South Africa).

Siapa saja yang terlibat dalam proses pemberdayaan?
Masyarakat, DPR/DPRD, Pemerintah (Daerah dan Pusat, Departemen Dalam Negeri dan Departemen sektoral), Universitas, Donor, Swasta, NG0s.

Kapan Pemberdayaan itu Diperlukan?
PADA SAAT DIPERLUKAN,
SEJAK MANUSIA ITU SUDAH TAU MANA YANG BAIK DAN MANA YANG BURUK..
SEJAK MANUSIA ITU DILAHIRKAN

Kapan PEMBERDAYAAN Tidak Diperlukan?
Kalau individu, keluarga, organisasi dan masyarakat sudah kuat
Masih banyak individu dan keluarga miskin
Masih banyak desa dan masyarakat miskin dan tertinggal dan terkebelakang
Masih sangat terbatas lapangan kerja produk berkelanjutan di perdesaan
Masih rendahnya akses masyarakat miskin terhadap permodalan
Masih rendahnya skill ekonomi produktif masyarakat akar rumput
Masih minimnya pendaya-gunaan potensi desa dan masyarakat
Masih lemahnya kapasitas dan kinerja kelembagaan masyarakat di akar rumput
Masih rendahnya skill masyarakat tentang pengelolaan ekonomi mikro
Masih rendahnya keberdayaan masyarakat akar rumput untuk berpartisipasi dalam proses kebijakan publik (PERDA)
Masih rendahnya keberdayaan masyarakat desa dalam memelihara lingkungan dan menjaga konservasi SDA (layak huni dan layak ekonomi, economic and socially sound)
Masih rendahnya kapasitas masyarakat dalam berorganisasi dan manajemen
Masih lemahnya infrastruktur desa
Belum berkembangnya manajemen sistim (conflict handling, adapting to new sklills in an ongoing changing environment, maintaining commitment) di masyarakat

Mengapa Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat (moral dan mentalitas, sosial, budaya, politik non-praktis, manajemen, kapital sosial, sistim, kepemimpinan, dll)

Urich Beck (sosiolog Jerman) organised Irresponsibility

Dimana Pemberdayaan Diperlukan?
Di Desa Desa
Di Masyarakat akar rumput
Di kawasan perdesaan
Di Kawasan perkotaan miskin
Di Desa desa Tertinggal
Di komunitas Komunitas Miskin;
Kelompok Masyarakat tradisional

Dimana Pemberdayaan Tidak Diperlukan?
Di tempat tempat, lokasi atau lingkungan yang sudah kuat dan sudah mampu;
Masyarakat yang telah maju dari sisi hak dan kewajiban


Apa ukurannya ?

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN
SECARA KUALITATIF INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBERDAYAAN TERDIRI DARI :
DARI SISI KEBERHASILAN PROGRES YAITU: Proses Perencanaan, Pelaksanaan Program, Pemanfaatan Program dan Pengawasan, DAN Sustainability.

SECARA KUANTITATIF, apabila INDEK PEMBANGUNAN MANUSIA (HUMAN DEVELOPMENT INDEX) telah memenuhi persyaratan standar YANG DITETAPKAN OLEH PBB.

How, Bagaimana?
Bagaimana Pemberdayaan Masyarakat Dilakukan?

(Prinsip Dan Strategi)
A. PRINSIP PEMBERDAYAAN
Adil (tidak diskriminatif)
Demokratis (partisipatif)
Seimbang (material dan mental, ekonomi dan kelestarian lingkungan; pertumbuhan dan pemerataan)
Pro poor dan pro job)
Berkelanjutan (alih kelola, matching grant, replikasi program, dll)
Bukan penglibatan tapi ambil bagian dan berpartisipasi penuh dalam program (not involvement but take part and actively participate)
Distributive Justice: Distribute power and resources to powerless people, and support them to make of the power for the sake of their welfare (dari Pusat ke daerah, dari pemerintah daerah ke pemerintah desa, micro decentralization, dan dari Pemerintah daerah ke masyarakat)

B. STRATEGI
(Kebijakan, Program, Strategi)
Desentralisasi kekuasaan/kewenangan/resources dari Pusat ke Daerah, dari daerah ke Desa, dari pemerintah ke masyarakat
Pro poor and marginalized policy (gender, pribumi termarginal, orang cacat, manula, desa tertinggal dll). "Discriminating but constructive policy."
Kerjasama dan Networking

KEBIJAKAN (PUBLIK)
"Whatever government chooses to do or not to do". (Thomas Dye, 1972)
David Easton, Laswell, Kapplan Carl Friendrich, Hugh Heglo:
Kekuasaan mengalokasi nilai nilai untuk masyarakat secara keseluruhan
Program yang dirancang memiliki nilai, tujuan dan praktik
Kebijakan mengandung: Tujuan (bukan keinginan), Rencana, Program, Keputusan, Efek
Publik adalah Pemerintah (subyek), Masyarakat (object) dan Umum (lingkungan).

PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN
banyak kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh berbagai instansi sektoral, dan ini adalah beberapa program yang dilakukan oleh Depdagri-Ditjen PMD yaitu :
Program PPK Program Pengembangan Sistim Pembangunan Partisipatif;
Program CERD;
Program P2DProgram BBM;
Program Traskin;
Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Terpadu Berbasis Komunitas;
Program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat, CLTS, Dll

METODE ?
RRA (Rapid Rural Apraisal)
PRA (participatory Rural Apraisal)
ZOPP
Management Cycle
FGD;
DLL.


PENDEKATAN PEMBERDAYAAN melalui landasan hukum dan kegiatan
Sistemik
PP 72/73 (misalnya ps 68 tentang sumber pendapatan desa, dll)
Pro Poor Policy (design penganggaran/pembiayaan PPK 80:20 %)
Surat Menteri Dalam Negeri Ttg Pembangunan Partisipatif (Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Desa-P3MD lewat wadah LKMD/K, LPM dll)
Holistik (sosio ekonomi, infrastruktur, kelembagaan)
Networking dan sincronisasi
Discriminating but constructive policy (Indonesia Timur, Desa Miskin,dll)
Sustainability Strategy (Alih Kelola Program, Replikasi program, Matching Grant)

MANAJEMEN PARTISIPATIF
Peran Masyarakat Dalam Perencanaan
Pelaku Utama
Sumber Informasi
Memberikan umpan balik
Membuat keputusan bersama
Menyusun Rencana, desain, dan RAB
Peran sertaMasyarakat Dalam Pelaksanaan Program
Menentukan kesepakatan
Menyediakan tenaga kerja tempatan
Menyediakan material tempatan
Melaksanakan kegiatan
Mengelola keuangan program
Memonitor, Mengawasi, Mengevaluasi program (proses)
Peran sertaMasyarakat Dalam Pemanfaatan dan Pemeliharaan program
Terlibat aktif dalam kegiatan
Aktif memanfaatkan hasil
Membangun komitmen pemeliharaan program dan hasil
Aktif memperkuat dampak positif
Aktif mencegah, mengurangi dampak negative
Mengorganisir diri memelihara keberlanjutan program

Konsepsi Planning
POSDC Atau POSDCRB (kurang relevan)
Corporate Planning (Little Associates) Lebih cocok menjadi dasar perencana partisipatif
Corporate planning
Planning To plan (function, background)
Establishing Expectations (Major stakeholders, relevant stakeholders, winning supports and cooperation, damp down unrealistic expectations)
Exploring context (What needs to be done, SWOT, Open and creative)
Analysis (narrowing down the wide range of options, select the most important, drawing objectives, drawing up strategies required, Formulating programs to be implemented to reach objectives, establishing Targets and indicators of performance)
Synthesis (Refine the plans as document for the presentation to all stakeholders: 4 pages, packaging) Sebenarnya Planning selesai disini
Communication
Monev

TANTANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
A. Umum
Visi pemberdayaan (sudah jelas?)
Kinerja manajerial kelembagaan akar rumput yang rendah (belum sistemik)
Kepemimpinan institusional (lemah:skill komunikasi, skill manajerial)
Kepemimpinan sosial (semakin kurang berkarakter)
Kepemimpinan pemberdayaan (melayani, ngemong ketika perlu, tapi transformasional ketika harus)

Kinerja program ekonomi produktif masih lemah (program program masih terlalu berorientasi pada phisik karena lebih mudah dan instan)
Mind set stakeholders pemberdayaan belum transisi (masih aku seperti dulu)
Kapital sosial semakin melemah (pengaruh budaya materi)
Program Pengembangan SDM Masyarakat masih kurang PLAs, Belum Problem Solving
Koordinasi masih lemah
Networking belum berbudaya
Akses permodalan masih kurang
Kebijakan jeruk makan jeruk (BLT?dll)
Politik lokal?

Khusus
Mindset Status Quo dan NO-Transisi
Pemberdayaan adalah proses politik yang menghendaki sebuah perubahan kearah YANG jauh lebih baik. Tapi perubahan selalu mendapat tantangan. Salah satu dari tantangan serius adalah Mindset status quo.

Mindset
APA ITU MINDSETS?
Mindsets: Cara orang berpikir dan merasa tentang dan bertindak terhadap situasi yang dihadapi (Victor S.L.TAN, 1997)

Mindsets: Cara orang melihat dunia disekitar kita dan merupakan hasil dari interaksi pengalama masa lampau kita, asumsi-asumsi kita, nilai-nilai kita, dan kepercayaan kita (Subir Chowdhury, 2000)

Contoh Mindset: Kalau kita tanya sama orang di desa desa kenapa usaha yang ditekuni mereka tidak berkembang? Jawaban yang lumrah diperoleh adalah Karena tidak ada atau tidak cukup modal.
Pandangan bahwa usaha tidak berkembang karena tidak ada atau tidak cukup modal adalah mindset orang orang di desa.
Pandangan tsb bisa benar. Bisa saja orang orang di desa tsb sebenarnya memiliki skil dan pengalaman, tapi modal mereka tidak cukup, karena itu usahanya tdk berkembang.
Tapi juga bisa tidak benar karena bisa saja pokok persoalan adalah bukanlah modal tapi mereka tidak punya skil dan pengalaman utk mengelola modal yang besar. Yang mereka perlukan terlebih dahulu sebenarnya pengetahuan dan skil yang disertai dengan modal sedang sedang saja dulu.

MINDSET MENENTUKAN :
Bagaimana seseorang melihat masalah-masalah yang ada.
Asumsi-asumsi yang mereka buat
Cara orang mendefinisikan peluang dan ancaman di dalam masyarakat dan pasar
Cara orang menilai kekuatan dan kelemahan
Prioritas area yang mereka identifikasikan
Cara orang mengurai masalah dan menjustifikasi ketidakberhasilan/kegagalan
Solusi dusulkan usulkan
Cara melakukan perubahan atau mempengaruhi perubahan

SEMUA PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN LEWAT PEMBERDAYAAN MENGHENDAKI PERUBAHAN MINDSET DAN TRANSISI KARENA ITU, MENJADI PRIORITAS BAGI AKTOR PEMBERDAYAAN (TERMASUK TENAGA PENYULUH DAN FASILITATOR) UNTUK MERUBAH MINDSETS KEARAH YANG POSITIF PERUBAHAN SERING SANGAT MENYAKITKAN, SANGAT MENGGANGGU DAN MAHAL CHANGE IS THE LAW OF LIFE. AND THOSE WHO LOOK ONLY TO THE PAST OR PRESENT ARE CERTAIN TO MISS THE FUTURE (J.F. Kennedy.)

THE FUTURE
The Future is not the place we are going to, but it is the place we are making. It is not found, but is made. The path to it Change both the travelers and the maker

Masa Depan bukan tempat yang kita tuju, tapi tempat yang sedang kita buat. Masa depan itu tidak ditemukan (karena tidak hilang) tapi dibuat. Jalan (UU, PERDA, Sistim dll) menuju ke masa depan harus merubah pejalan pengguna jalan (rakyat) dan pembuat jalan (pemerintah, elit)

SKEMA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
skematik pemberdayaan masyarakat secara spesifik bermuara pada karakteristik : local goverment Policy, local communtity, dan potensi yang dimiliki misalnya beberapa contoh di bawah ini :
OVOP (One Village One Porduct) diprakarsai oleh Mr Hiramatsu (Gubernur Prefektur Oita Jepang), dengan mendorong desa yang dipimpinnya untuk memikirkan “diri sendiri” melalui dialog intensif mencari produk unggulan desanya. Hiramatsu berperan sebagai inspirator community-based marketing sekaligus menjadi “tukang jualan” yang menjajakan OVOP.
OTOP (One Tambun One Product) diprakarsai PM Thailand (Thaksin) sebagai program nasional dengan mengumpulkan seluruh kepala daerah dan mendatangkan Hiramatsu untuk memprovokasi mereka. Pemasaran OTOP banyak menggunakan mass marketing dan dilakukan secara masif baik secara nasional maupun regional, termasuk melakukan pameran nasional yang menghadirkan produk terbaik karya OTOP.
OLOE (One Learning Center One Entrepreneurship) dikembangkan oleh Komite Tetap Pendidikan, Pelatihan dan Magang Kadin Indonesia. Setiap learning center diharap mengembangkan program kewirausahawan dg sasaran minimal 1 pebisnis baru setiap tahun.
(Referensi:
Bisnis Indonesia Edisi Minggu 15 Maret 2009)

Apa benar dan pasti model pembangunan Paradigma Pemberdayaan bisa berhasil???
Coba kita Renung Sejenak Tentang Realita:
Amerika Serikat, Inggris, Australia Canada, New Zeland, adalah Liberalisme Pasar Bebas (cumulative New Zealand Justice) dan rajanya Pasar bebas
---> Maju dan Makmur

Jerman, Perancis, Itali dan negara-negara skandinavian adalah penganut Demokrasi sosialis atau Ekonomi pasar dan distributive Justice, dll --->Maju dan Makmur

Inggris, Belanda, spanyol, denmark, dll adalah penganut Monarkhi Parlementer
Liberal & pasar bebas, Denmark dll -----> Maju dan Makmur

Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Malaysia, dll adalah menggunakan sisitem Asian Way Demokrasi Terencana (Planned Economy). Sentralistik dan pasar ---> Maju dan Makmur

Amerika Latin, Afrika Pasifik, sahara dan timur tengah, menggunakan sistem Monarkhi Absolut Konservatif, Diktator, Otoriter dll ---> Satu dua demokratis Sebagian kecil makmur Secara umum rakyat miskin

Cina Vs India Otoritarian (mixed economy) VS Demokrasi
Cina relative makmur, India Miskin
Indonesia Negara Demokrasi
Dan India Pertama dan Ketiga Terbesar
Miskin
Sri Lanka Negara Sosialis terkenal melaksanakan pembangunan partisipatif
Miskin

Sementara ahli percaya bahwa: Democracy, Kebebasan dan partisipasi adalah Prasyarat bagi Penghapusan Kemiskinan di negara sedang berkembang. Pemberdayaan sosial dan politik harus berjalan parallel.

Sementara ahli lain menganggap sinis, dan Gejala di atas adalah sebagai "New Orthodoxy of Democracy (Andrian Leftwich)": donors sponsored programs?
Growth of Civil society groups industry?, Good governance trend?,
Neo-liberalism and free market threats?
"Democracy is a way of penetrating political system down to a grass root level?" (Douglas): Apakah gerakan Kepala Desa di Indonesia yang minta kepada pemerintah untuk bisa menjadi pengurus partai politik adalah phenomena yang diprediksi Douglas?
Tapi secara umum menunjukkan bahwa negara negara yang memiliki kemakmuran ekonomi, demokrasi cenderung stabil dan produktif. Sebaliknya negara negara yang kinerja ekonominya rendah, demokrasi cenderung tidak stabil (Lipset, 1983, Huntington, 1991, Mark and Diamond, 1992)
Namun, apapun model demokrasi dan pendekatan pembangunan yang dipilih, yang paling penting adalah adanya sebuah konsistensi: Demokrasi yang efisien (tdk terlalu mahal), Birokrasi yang baik dan bersih, rakyat yang cerdas berdemokrasi, kepastian hukum dan stabilitas dalam arti luas dan lues. Dan semua itu tidak datang sendiri. Butuh keberanian utk melakukan perubahan yang reformatif-transformatif dan kemampuan belajar bersama sama, collective learning, yang benar dan berkesinambungan.

SELESAI

Manual pemberdayaan, penambahan dan pengurangan sedikit dari konteks kelembagaan
Penulis : Dani Usadi, Staf Ditjen PMD, Depdagri.